DAUN (FOLIUM)
Daun merupakan suatu bagian tumbuh yang
penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini
terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh
tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku
buku (nodus) batang,dan tempat di
atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di namakan ketiak daun (axilla)
KARAKTERISTIK (bentuk)
DAUN
1. bentuk
tipis (dorsoventral) dan lebar
2. mengarah
pada cahaya
3. memiliki
stomata (mulut daun) untuk pertukaran oksigen, karbondioksida dan uap air
4. berklorofil,
tapi tidak selalu berwarna hijau
5. memiliki
batas umur, daun tua akan mati dan runtuh (gugur) kemudian diganti daun baru
6. memiliki
hidatoda cone (struktur untuk mengalirkan gutasi (keladi)
FUNGSI DAUN
- Pengolahan zat makanan (fotosintesis)
- Penguapan air (transpirasi)
- Penyerapan zat makanan (reabsorbsi) terutama gas, air, karbondioksida
- Penyerapan oksigen (respirasi)
- Menyimpan cadangan makanan (contoh: bayam, sawi)
KLASIFIKASI
DAUN
1.
Daun tunggal (folium simplex) : daun
yang pada satu tangkai daun hanya mendukung satu helai daun
2.
Daun majemuk (folium compositum) : daun
yang pada satu tangkai daun mendukung banyak helaian daun.
ASAL-USUL DAUN
1. Daun
Tunggal
Daun tunggal berasal
dari tonjolan (apendage) yang tumbuh pada buku batang yang memiliki meristem.
Pada pertumbuhan selanjutnya meristem apex membentuk ujung daun, meristem
adaxial membentuk urat daun (berkas pengangkut), meristem lateral membenttuk
daging daun, meristem marginal membentuk tepi daun.
2. Daun
Majemuk
Daun majemuk berasal dari suatu
daun tunggal yang torehannya sedemikian dalam sehingga taju-taju daunnya
terpisah satu sama lain dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil
tersendiri.
DAUN TUNGGAL
1. Bagian-Bagian
Daun
Daun
tunggal lengkap memiliki bagian-bagian berikut :
a. Pangkal
daun (leaf base/leaf foundation), bagian daun yang berhubungan dengan buku
batang tanaman untuk melekat ke batang
b. Upih
/ pelepah daun (vagina/leaf sheat), bagian daun berbentuk lembaran tipis/ tebal
memeluk batang untuk pelindung kuncup dan memberi kekuatan pada batang tanaman.
c. Tangkai
daun (ptiolus/stalk), penghubung antara upih dan helaian daun dan membentuk ibu
tulang daun (costa). tangkai bertugas untuk menempatkan helaian daun pada
posisi sedemikian rupa sehingga daun dapat memperoleh cahaya matahari yang
sebanyak-banyaknya.
d. Helaian
daun (lamina/blade)
Daun
tunggal tidak lengkap apabila tidak memiliki salah satu dari ke empat bagian
tersebut
:
a. Tangkai
dan helaian daun , contohnya daun nangka (Artocarpus
Integra Merr) dan daun mangga (Mangifera
Indica)
b. Upih
dan helaian, contohnya daun padi (Oryza
Sativa), daun jagung (Zea Mays)
c. Helaian
saja, sehingga langsung melekat/duduk pada batang, contonya daun biduri (Calotropis Gigantea)
d. Tangkai
saja berbentuk pipih sehingga mirip daun, contohnya daun akasia
.
A.BANGUN/BENTUK DAUN (circumscriptio)
1)Bagian yang terlebar
berada di tengah-tengah helaian daun
Ø Bulat
atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar
=1:1, contoh teratai besar (Nelumbium nelumbo)
Ø Jorong
(ovalis), jika panjang:lebar = 1,5-2 :1, contoh
daun nangka (Artocarpus integra)
Ø Memanjang
(Oblongus), jika panjang :lebar = 2,5-3 : 1, contoh
daun srikaya (Annona aquamosa)
Ø Bangun
lanset (lanceolatus), jika panjang:lebar= 3-5
: 1, contoh daun kamboja (Plumiera acuminata)
2)Bagian
yang terlebar berada di bawah tengah-tengah helaian daun
a.
Pangkal
daunnya tidak bertoreh
Ø Bangun
bulat telur (ovatus), contoh daun kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis)
Ø Bangun
segitiga (triangularis), bnagun seperti segitiga sama kaki,
contoh daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
Ø Bangun
delta (deltoideus), bangun segitiga yang sama ketiga
sisinya, contoh daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
Ø Bangun
belah ketupat,(rhomboideus), bangun segi empat yang
sisinya tidak sama panjang,contoh anak daun pada bengkuwang (Pachyrrhizus
erosus)
b. Pangkal
daunnya bertoreh atau berlekuk
Ø Bangun
jantung (cordatus), contoh
daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Ø Bangun
ginjal (reniformis), contoh
daun pegagan (Centella asiatica)
Ø Bangun
anak panah (sagittatus). Daun tak seberapa
lebar ujung tajam, pangkal dengan lekukan yang lancip pula, demikian juga
bagian pangkal daun di kanan kiri lekukan. Contoh daun eceng (Sagittaria
saggitifolia)
Ø Bertelinga
(auriculatus), seperti bangun tombak tetapi pangkal
daun di kanan kiri tangkai membulat, contoh: daun tempuyung ( Sonchus asper)
3)Bagian
yang terlebar berada di atas tengah-tengah hjelaian daun
Ø Bangun
bulat telur terbalik (obovatus), contoh sawo kecik (Manilkara
kauki)
Ø Bangun
jantung terbalik (obcordatus), contoh semanggio gunung
(Manilkara Kaukil Dub)
Ø Bangun
segitiga terbalik (cuneatus), anak daun semanggi (Marsilea
crenata)
Ø bangun
sudip (spathulatus), seperti bangun bulat telur terbalik,
tetapi bagian bawahnya memanjang, contohnya daun tapak liman (Elephantus Scaber)
4)Tidak ada bagian terlebar dari pangkal
samapai ujung sama lebar
Ø Bangun
garis (linearis), contoh rumput (Gramineae)
Ø Bangun
pita (ligulatus), contoh daun jagung (Zea mays)
Ø Bangun
pedang (ensiformis), contohnenas sebrang (Agave sisalana)
Ø Bangun
paku/dabus (subulatus), contoh Araucaria cunninghamii
· Runcing
(acutus), contoh daun oleander (Netrium
Oleander)
· Meruncing
(acuminatus), contoh daun sirsat (Annona
Muricata)
· Tumpul
(obtutus), contoh sawo kecik (Manilkara
Kauki)
· Membulat
(rotundatus), contoh daun kaki kuda (Centella
Asiatica)
· Rompang
(truncatus), contoh daun jambu monyet (Anacardium
Occidentale)
· Terbelah
(retutus), contoh daun bayam (Amarantus
Hybridus)
Ø PANGKAL DAUN (basis folii)
· Runcing
(acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat.
· meruncing
(acuminatus), biasanya terdapat pada daun bangun bulat telur terbalik dan daun
sudip.
· tumpul
(obtutus), pada daun bangun bulat telur, jorong.
· membulat
(rotundatus), daun bangun bulat, jorong, dan bulat telur.
· rompang
(truncatus), daun bangun segitiga, delta, dan tombak.
· berlekuk
(emarginatus), pada daun bangun jantung, ginjal, anak panah.
Ø PERTULANGAN DAUN (nervatio)
· menyirip
(penninervis), contoh daun mangga (Mangipera
Indica)
· menjari
(palminervis), contoh daun jarak (Ricinus
Communis)
· melengkung
(cervinervis), contoh genjer (Limnocharis
Flava Buch)
Ø TEPI DAUN (margo folii)
1) Rata (integer)
2) Bertoreh
(divisus), jika torehannya merdeka
o
Bergerigi (serratus), jika sinus dan
agulus sama lancipnya
o
Bergerigi ganda (biserratus), seperti
bergerigi tapi angulusnya cukup besar
o
Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul,
angulus lancip
o
Beringgit (crenatus), jika kebalikan
bergigi
o
Berombak, jika sinus dan angulus
sama-sama tumpul
3)
Jika torehan mempengaruhi bentuk daun :
Ø berlekuk
Ø bercangap
4)Tepi daun dengan
torehan dan disertai pertulangan daunnya :
Ø Berlekuk
menyirip (pinnatilobus), contoh daun terong (Solanun Melongena)
Ø Brcangap
menyirip (pinnatifidus),contoh daun keluwih (Artocarpuscommunis)
Ø Berbagi
menyirip (pinnatipartitus),contohnya daun
kenikir (CosmosCaudatus)
Ø Berlekuk
menjari (palmatilobus), contoh daun jarak pagar (Jatropa Curcas)
Ø Bercangap
menjari (palmatifidus), contoh daun jarak (Riccinus
Communis)
Ø Berbagi
menjari (palmaipartitus),contoh daun ketela pohon (ManihotUtilissima)
F.DAGING DAUN
Daging daun adalah
bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang dan urat-urat daun.
Ø Tipis
seperti selaput (membranaceus), contohdaun paku selaput (Hymenophyllum
australe)
Ø Seperti
kertas (papyraceus), contoh daun pisang (Musa paradisiaca)
Ø Tipis
lunak (herbaceus), contoh selada air (Nasturtium officinale)
Ø Perkamen
(perkamenteus), tipis tapi cukup
kaku, contoh (Cocos nucifera)
Ø Berdaging
(carnosus), jika tebal dan
berair, contoh daun lidah buaya (Aloevera)
G.WARNA DAUN
Warna daun dipengaruhi oleh pigmen yang
paling dominan pada daun itu.
H.PERMUKAAN DAUN
Ø Licin
(Laevis), permukaannya dapat terlihat mengkilat, suram dan berselaput lilin.
contoh daun beringin (Ficus Benjamina),
daun ketela rambat (Ipomoea Batatas),
dan daun pisang (Musa Paradisiaca)
Ø Gundul
(glaber), contoh daun jambu air (Eugenia aquea)
Ø Kasap,
contoh daun jati (Tectona grandis)
Ø Berkerut
(rugosus), contoh jambu biji (Psidium guajava)
Ø Berbingkul-bingkul
(bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih besar, contoh daun air mata
pengantin (Antigonon leptopus)
Ø Berbulu
(pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, contoh daun tembakau (Nicotiana
tabacum)
Ø Berbulu
halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
Ø Berbulu
kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, contoh daun
gadung (Dioscorea hispida)
Ø Bersisik
(lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)
DAUN
MAJEMUK
Biasanya daun majemuk memiliki bagian-bagian :
Tangkai induk/ ibu tangkai
(rachis/penduculus communis) : tangkai daun pokok yang pada ketiak daunnya
terdapat kuncup
Ruas cabang (rachilla) : percabangan
lanjutan dari tangkai daun pokok
Tangkai anak daun (petiolus)
Helaian anak daun (foliolum)
A.MACAM-MACAM
DAUN MAJEMUK
Menurut susunan anak
daun pada ibu tangkainnya, daun majemuk dapat dibedakan dalam empat golongan :
1) Daun
majemuk menyirip (pinnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan
kiri ibu tangkainnya.
Jika nak daunnya
terdapat dikanan kiri ibu tangkainya, terusun seperti sirip pada ikan, antara
lain :
v Daun
meajemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), misal daun berbagai jenis
jeruk
v Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), misal daun asam (Tamarindus indica)
v Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus), misal daun asam (Tamarindus indica)
v Daun
majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), misal daun mawar (Rosa hybrida)
Menurut duduknya anak-anak daun
pada ibu tangkainnya :
v Daun
majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasangan, jika duduknya anak daun
pada ibu tangkai berhadap-hadapan
v Menyirip
berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling
v Menyirip
berselang-seling, jika anak-anakdaun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan
anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit, misal, pada tomat (Solanum
lycopersicum)
2) Daun
majemuk menjari (palmatus)
Jika anak daunnya
tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti letaknya jari-jari pada
tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya
:
v Beranak
daun dua (bifoliolatus)
v Beranak
daun tiga (trifoliolatus)
v Beranak
daun lima (quinquefoliolatus)
3)
Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Susunannya seperti daun
majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkainnya tetapi pada tangkai anak daun yang disampingnya.
TATA LETAK DAUN PADA BATANG (Phyllotaxis
atau Dispositio Foliorum)
o
Folio distisa (berseling)
o
Folio verticillata
o
Folio sparFolio oposita (berhadapan)
o
sa (tersebar)
o
Roset batang
o
Roset akar
METAMORFOSIS DAUN
o
Umbi lapis (bulbus)
o
Piala
o
Utricula
o
Duri kait
o
Alat pembelit (cirrus)
o
Daun semu (filodia)
o
Duri daun (spina phyllogenum)
o
Duri daun penumpu (spina stipulogenum)
ALAT TAMBAHAN PADA DAUN
o
Daun penumpu (stipula) : perkembangan
dari salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun. Letaknya ada yang
bebas di kiri kanan daun (waru, kacang tanah), melekat pada tangkai daun
(mawar), berlekatan pada ketiak daun (kapri), berlawanan dengan ketiak tangkai
daun, bersilangan (mengkudu)
o
Selaput bumbung (ocrea) : daun penumpu
yang kedua sisinya saling berlekatan dan melingkari batang (polygonum sp)
o
Lidah-lidah (ligula) : selaput kecil
pada batas antara upih dan helaian daun (rumput)
o
Papila (papillae) : peninggian dinding
sel epidermis daun sehingga permukaan daun seperti beludru
o
Rambut (trikoma) : bulu (pakis haji);
sisik (bambu dan durian) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat
berupa
o
Bulu (pillus) sel epidermis berbentuk
bulu yang tumbuh di permukaan dauns
kak dapusnya pake buku apa ya?
BalasHapus